TEMON. Merti dusun atau bersih dusun pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan-Nya. Karunia tersebut bisa berupa apa saja seperti rezeki, keselamatan atau juga kesalarasan dan ketenteraman. Lebih dari itu, merti dusun juga merupakan sebuah wadah di mana para penduduk bisa membina tali silaturahmi, saling menghormati, serta saling tepa selira. Seperti diketahui bersama bahwa ketiga hal tersebut sudah mulai jarang terkespresikan di dalam masyarakat. Padahal terlepas dari berbagai kemudahan teknologi yang bisa mempermudah tali silaturahmi misalnya, sebagai makhluk sosial sejatinya kita perlu berinterksi dan bertemu langsung dengan masyarakat lainnya.
Seperti halnya merti dusun yang dilakukan oleh masyarakat Pedukuhan Karangwuluh Lor Kalurahan Karangwuluh, Kapanewonan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Minggu (03/09/2023).
Tradisi tradisi merti dusun yang digelar masyarakat Padukuhan Karangwuluh Lor merupakan kegiatan yang tak hanya menentramkan hati, namun juga memberikan kebanggaan atas ragam kekayaan budaya di negeri ini.
“Silaturahmi, guyub, rukun, gotong royong, kebersamaan, keakraban, tepo seliro dan harmonis adalah sebagian dari sederetan kosakata yang begitu tepat dan saling menjalin makna saat menggambarkan bagaimana suasana yang terpancar dari berlangsungnya tradisi merti dusun ini. Semoga tradisi merti dusun kedepannya, semakin banyak digelar di berbagai pelosok desa, ,” ujar Kapolsek Temon Kompol Tjatur Atmoko ST, S.E.
"Untuk menjaga keamanan jalannya acara merti dusun , Polsek Polsek menempatkan personelnya di lokasi kegiatan", pungkas Kapolsek.
(Has/Humas Polsek Temon)